"Kata Tuhan buat saya, tidak lebih dari ekspresi dan produk kelemahan manusia, Alkitab adalah kumpulan tulisan-tulisan berharga, tapi tetap masih merupakan legenda primitif yang agak kekanak-kanakan."
"Ilmu tanpa agama cacat, agama tanpa ilmu buta" (Albert Einstein)

Metafisika

Fisika dan metafisika, dua kata yang sulit dimengerti bagi sebagian orang. Fisika mengacu kepada yang bersifat fisik, dhohir atau sesuatu yang dapat diindra dan dipahami dan dimengerti oleh akal berdasarkan hukum-hukum alam. Sedangkan metafisika bersifat non fisik, bersifat bathin, bersifat tersirat yang tidak dapat diinderawi dan tidak dapat dipahami dan dimengerti oleh akal berdasarkan hukum-hukum alam yang lazim, yang kemudian orang menyebutnya sebagai hal yang gaib, tidak masuk akal dan sulit untuk dicerna dan dinalar. Fenomena-fenomena inilah yang oleh agama dimasukkan dalam wilayah keimanan, terutama keimanan dalam fenomena kegaiban. Memang tidak semua fenomena-fenomena alam nyata/dhohir yang dapat diinderawi mampu dipahami manusia. Untuk mengerti dan memahaminya memerlukan penelitian pengkajian yang mendalam. Manusia berusaha memahami metafisika dengan pendekatan fisika. Inilah yang kemudian disebut dengan pendekatan iptek. Bertahun-tahun dan bergenerasi-generasi umat manusia untuk memahami ini semua. Ada sebagian yang terkuak, sehingga yang semula dianggap wilayah metafisika, kemudian dianggap sebagai masalah fisika, ketika manusia telah menguasai hukum-hukumnya. Namun, terkuaknya berbagai fenomena-fenomena metafisika yang dianggap fisika, tidak mengurangi masalah-masalah metafisika lainnya berkurang, bahkan bertambah. Semakin banyak dimengerti tentang fenomena-fenomena alam semesta, semakin banyak pula fenomena-fenomena alam semesta lainnya menantang untuk membuka rahasianya. Inilah arti penjelajahan umat manusia untuk memahami alam semesta, teramat semakin sedikit bila dibandingkan dengan sejuta fenomena-fenomena metafisika yang ada dibalik jagat raya. Inilah wilayah imtaq (iman taqwa) agama yang disampaikan ayat-ayat qauliyahnya dalam bentuk firman-firmanNya didalam Al-Quran, untuk menjelaskanNya kepada umat manusia akan prima kausa penguasa alam semesta yang membentangkannya dalam fenomena-fenomena atau ayat-ayat qauniyah, yaitu ayat-ayat kenyataan yang dapat disaksikan, diinderawi dan dilakukan riset didalamnya. Untuk lebih memberikan materi ini silahkan terhubung disini Metafisika Tasawuf Islam.